“Gini salah gitu juga salah!” Begitu curhat seorang kawan. Apa pasal? Gara-gara apapun yang dikerjakan tetap dianggap salah. Belum lagi kawan lain yang dituduh keluyuran padahal seharian mencari rejeki halal.
Saya bisa maklum kalau mereka kesal, meski tetap saya berucap menghibur, “Wes, jangan didengerin.”
Soal dihakimi sekedar karena penampakan alias cover aja, kenyang saya. Baca lebih lanjut